Bajaj Finserv

India gives the world its first CNG motorcycle

The Bajaj Freedom is set to change the game of motorcycling in India. Riders will be able to cut down their operational cost by 50% leading to savings that’ll help them fulfil their dreams and aspirations. Add to that the comfort of the longest-in-class seat and mono-link suspension, and the convenience of an LED Headlamp and Bluetooth Connectivity, this bike is truly a game changer.

JAKARTA, KOMPAS.com - Keinginan Bajaj Indonesia memiliki pabrik perakitan completely knocked down (CKD) di Indonesia  sulit terwujud dalam waktu dekat. Pengganjalnya, target penjualan minimal 3.000 unit per bulan mulai September 2011 tidak bisa dicapai sehingga tak masuk skala ekonomis. Seandainya tercapai, bekal ini akan diteruskan ke prinsipal India untuk meminta  pembangunan pabrik di Indonesia akhir 2013.

"Rencana ini sulit diwujudkan karena kami tak berhasil mencapai target (3.000 unit per bulan). Tapi, ini bukan kesalahan kami, pasar secara total memang menurun," ujar Presdir PT Bajaj Auto Indonesia Tomotaka Ishikawa di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/12). Pria berkacamata minus ini mengaku sangat sulit meyakinkan prinsipal untuk mengeluarkan investasi, tanpa bukti kongkret.

Meski demikian, Ishikawa yakin bisa mempertahankan pertumbuhan positif di Indonesia, sampai akhirnya bisa meminta pembangunan pabrik baru. "Sepertinya tahun 2013 akan sulit terwujud. Kami berusaha secepatnya," tegas dia.

Sepanjang Januari-November 2011, BAI sudah mencatatkan penjualan 22.200 unit. Kontribusi terbesar datang dari Pulsar 135 mencapai 45 persen, disusul Pusar 180 (30persen) dan sisanya Pulsar 220 (25 persen). "Target kami sampai akhir tahun bisa mencapai 24.000-25.000 unit, tergantung dari penjualan bulan ini (Desember)," tutup Ishikawa.

Menyambut datangnya tahun baru 2012, BAI juga bertekad untuk terus meningkatkan dan memperluas jaringan pemasaran di Indonesia. Saat ini, total jaringan BAI dengan standar pelayanan 3S (sales, service, spare part) tercatat 103 dealer dan tahun depan ditargetkan bertambah minimal 50 jaringan baru dengan prediksi kebutuhan investasi mencapai Rp 20 miliar.

"Desember ini saja kami juga tengah mempersiapkan beberapa jaringan baru sehingga total pada Januari mencapai 116 dealer. Setiap jaringan investasinya sekitar Rp400 jutaan di luar tempat, tapi sudah termasuk modal usaha 12 unit motor," beber Rizal Tandju, Manager PR dan Event.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bajaj Auto merupakan sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam produk kendaraan, didirikan pada tahun 1945. Perusahaan ini bermakas di Pune. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam kendaraan seperti bajaj dan sepeda motor. Mempekerjakan 10.250 pekerja pada tahun 2006.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk perusahaan otomotif India yang menjadi akar dari kata "bajaj", lihat

Bajaj (dibaca bajay) atau bentor adalah kendaraan bermotor beroda tiga yang banyak digunakan di Jakarta. Selain di Jakarta, bajaj juga dapat ditemui Banjarmasin, Pekanbaru dan beberapa ibukota kabupaten di Indonesia.

Kemunculan bajaj di Indonesia dimulai pada tahun 1970-an, ketika India mulai mengekspor bajaj mereka ke Indonesia, terutama Jakarta.

Nama bajaj sendiri sebenarnya adalah nama merek salah satu perusahaan otomotif di India, yaitu Bajaj Auto.

Bajaj terdiri atas tiga roda, satu di depan dan dua di belakang, dengan bentuk kemudi mirip seperti kemudi sepeda motor. Untuk di Jakarta, warna bajaj yang umum dijumpai ada dua, yaitu biru dan jingga.

Sedangkan di Banjarmasin, bajaj mereka umumnya berwarna hijau dan memiliki tempat berhenti tersendiri yang telah diatur oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.

Kapasitas penumpang bajaj adalah dua orang atau ditambah juga satu anak kecil, yang semuanya akan duduk di belakang pengemudi bajaj. Suara mesin bajaj sangatlah memekakkan telinga. Ukurannya yang cukup kecil membuatnya dapat diandalkan untuk menerobos kemacetan di dalam kota.

Dalam budaya populer tentang Bajaj, ada juga dijadikan serial televisi yaitu:

- Setelah sekian lama berkiprah di pasar motor tanah air, produsen motor Bajaj belum memiliki pabrik yang beroperasi penuh untuk merakit motor Bajaj di Indonesia. Produsen India tersebut beralasan mereka masih terus belajar.

Vice President Director PT Bajaj Auto Indonesia (BAI), Dinesh Kulkarni mengatakan kalau mereka memiliki taktik yang berbeda bila dibandingkan yang lain. Bajaj lebih memilih memperkuat image produk mereka dari pada memaksakan diri membangun pabrik disini.

"Ada dua cara masuk ke suatu negara. Pertama, bangun pabrik dulu, lalu produksi motor. Cara kedua, kenalkan produk terlebih dahulu, baru pikirkan cara untuk bangun pabrik. Bajaj memilih cara kedua," ungkapnya di sela-sela peluncuran Bajaj Pulsar 220 di sirkuit sentul, Selasa (8/3/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ingin lihat dulu apakah produk kita disukai konsumen. Setelah itu baru kita cari strategi apakah nanti akan terus impor atau CKD (dirakit di Indonesia)," lugasnya.

"Jadi ini bukan masalah di produksi dimana, tahun berapa, bulan berapa, tapi lebih ke kelayakan bisnisnya," tegas Kulkarni.

Bajaj sebenarnya sudah memiliki pabrik perakitan di kawasan Cikarang, Jawa Barat. Tapi itu hanyalah sebuah pabrik perakitan, sementara seluruh komponennya diimpor langsung dari India. Belum ada komponen Bajaj yang diproduksi di Indonesia.

Sementara untuk target keseluruhan, Bajaj menurut Budi menargetkan angka 30 ribu sampai 40 ribu unit di tahun 2011. Apalagi menurutnya produk-produk Bajaj sudah bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

"Di tahun 2010 penjualan kita 16 ribu unit, naik 73 persen dari tahun sebelumnya. Nah di tahun ini kita targetkan untuk naik lagi sampai 100 persen atau antara 30 ribu sampai 40 ribu unit," tandasnya.

When comparing the MediaTek Dimensity 1050 vs MediaTek Helio G88, it’s essential to consider their distinct target markets and capabilities. The Dimensity 1050, with its advanced 5G connectivity, is designed for high-performance tasks, offering faster data speeds and enhanced gaming experiences. It leverages a more modern architecture, which results in improved power efficiency and processing power. On the other hand, the MediaTek Helio G88 is tailored for mid-range devices, excelling in delivering balanced performance with a focus on cost-effectiveness. Although it lacks 5G support, the Helio G88 is equipped with HyperEngine 2.0 technology, ensuring smooth gameplay and reliable performance for everyday tasks.

Ultimately, the choice between the MediaTek Dimensity 1050 and MediaTek Helio G88 hinges on your priorities—whether you seek cutting-edge 5G features and superior performance or a more budget-friendly option with solid capabilities. This comparison provides valuable insights into what each processor offers, guiding you towards the ideal choice for your next smartphone. For more options, explore our collection of

or browse our selection of

The MediaTek Dimensity 1050 and MediaTek Helio G88 cater to different segments of the mobile market, with each offering distinct features. The Dimensity 1050 is a 5G-enabled processor aimed at higher-end smartphones, while the Helio G88 is designed for budget-friendly devices with a focus on balanced performance.

The CPU is the heart of any processor, determining its overall performance. The MediaTek Dimensity 1050 offers advanced architecture with more cores and higher clock speeds, making it ideal for demanding applications. In contrast, the Helio G88 provides an efficient balance of performance and power consumption, suitable for everyday tasks and moderate gaming.

Graphics performance is crucial for gaming and media consumption. The MediaTek Dimensity 1050 features a more powerful GPU, offering higher frequencies and better graphical capabilities. The Helio G88, while less powerful, is still capable of handling most games and media applications with its efficient GPU.

Memory performance is another critical aspect that affects overall device performance. The MediaTek Dimensity 1050 supports faster memory types and higher maximum memory sizes, allowing for better multitasking and handling of memory-intensive applications compared to the Helio G88.

The ISP (Image Signal Processor) in a chipset determines its capabilities in handling photography and video. The MediaTek Dimensity 1050 offers better support for higher camera resolutions and more advanced video codecs, making it more suitable for users who prioritize media creation and consumption.

Connectivity and network

Connectivity and network capabilities are essential for ensuring a seamless mobile experience. The MediaTek Dimensity 1050 stands out with its 5G support, offering faster download and upload speeds, while the Helio G88 supports only 4G, making it a more affordable choice for users not requiring the latest connectivity standards.

When evaluating the performance of MediaTek Dimensity 1050 vs MediaTek Helio G88, benchmark tests offer crucial insights into their capabilities across various aspects. These tests include AnTuTu 10, GeekBench 6, and 3DMark, which measure CPU efficiency, GPU performance, memory speed, user experience, and overall stability. The results help in understanding how each processor handles demanding tasks, gaming, and everyday applications, guiding users to make informed decisions based on their performance needs.

AnTuTu 10 is a comprehensive benchmark tool that evaluates the overall performance of a chipset by analyzing its CPU, GPU, memory, and user experience (UX). The MediaTek Dimensity 1050 outperforms the Helio G88 in all these areas, particularly in GPU and CPU performance, making it a better choice for high-end mobile gaming and intensive tasks.

GeekBench 6 measures a processor's performance across various scenarios, including asset compression, HTML 5 browsing, and image detection. The Dimensity 1050 excels in tasks like photo processing and background blur, reflecting its superior computational power compared to the Helio G88, which is better suited for mid-range devices focusing on efficiency.

3DMark benchmarks focus on the graphical capabilities of a processor, testing stability and overall graphics performance. The MediaTek Dimensity 1050 delivers superior results in these tests, offering better stability and higher graphics scores compared to the Helio G88, making it a more robust option for gaming and graphic-intensive applications.

is the best online destination for you to read about all the details, features, and specs of the MediaTek mobiles. Once you have gathered all the information you want, head to the nearest Bajaj Finserv partner store and select the MediaTek mobiles you want. Use the Bajaj Finserv Insta EMI Card which comes with a pre-approved card limit to make the payment. You can choose a convenient repayment tenure of your choice and repay your purchase in EMIs.

: Bajaj Finserv offers competitive pricing, ensuring that your purchase is budget-friendly.

Low Cost EMIs: With the

, buying your desired MediaTek mobiles becomes hassle-free. Choose a preferred tenure between 1-60 months and repay in interest-free EMIs.

Forget about the hassles of an initial lump sum payment as select products are covered under the zero down payment policy.

By using the Bajaj Finserv Insta EMI Card to purchase a MediaTek mobiles, you gain access to exciting deals and cashback offers.

: To add to your convenience, select products are delivered free of cost.